Kamis, 29 Desember 2011

manusia dan kegelisahan

Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidaksabar, dan cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahanhanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu.

kecemasan atau kegelisahan mempunyai 3 macam , yaitu :

1. Kecemasan Obyektif ------>
adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalamdunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya.Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisikecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu darilingkungan..

2. Kecemasan neorotis ------->
timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah Menurut Sigmund Freud kecemasanini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yangirasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.

3.  Kecemasan moril ------>
disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam=macam emosi atnra lain:isri, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secarakeseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering membuat orang merasa kwatir, cemas, takutgelisah dan putus asa.
 

manusia dan tanggung jawab

Setiap manusia mempunyai tanggung jawabnya masing - masing .. tanggung jawab mempunyai artian sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia.. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan ta. Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum dan tanggung jawab.

 Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan , Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain  untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

manusia dan pandangan hidup

Manusia dan pandangan hidup adalah satu terkekaitan dengan kehidupan manusia..Orang yang tidak memiliki pandangan hidup adalah orang yang tidak akan sukses di kemudian harinya.Misalnya saja seseorang memiliki pandangan hidupnya akan mengikuti karir dari orang tuanya maka ia pasti akan meminta petunjuk dari orang tuanya bagaimana langkah - langkah yang akan di lakukan seperti apa yang harus ia lakukan supaya dapat suskses seperti apa yang dilakukan oleh kedua orang tuanya terdahulu..Setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu memiliki sifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan seseorang. Untuk itu perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pendapat hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan,pedoman,arahan,petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.Orang yang sukses di dunia ini pasti pada awalnya memiliki pandangan hidup mereka masing - masing.Apa yang dia pikirkan pasti akan mereka tuangkan di dalam perilaku mereka dan mereka melakukannya dengan benar dan dengan sentuhan sedikit keberuntungan maka dapat menimbulkan kesuksesan.

Tidak sedikit manusia yang mimpinnya jadi kenyataan. Dengan mimpi itu dapat menjadi semangat kita untuk menjadi pribadi yang kuat, tanguh dan semangat mengejar cita-cita. Pandangan hidup yang baik akan menjadi pribadi yang baik pula. Jika kita sampai pada titik terbawah dalam hidup kita, ingatlah masih banyak orang yang kurang beruntung di luar sana. Jadi, janganlah cepat menyerah pada keadaan, maju terus pantang mundur. Berpikirlah bahwa dengan semangat dan pandangan hidup kita dapat menjadi induvidu yang baik.
Jadi pada intinya kita sebagai manusia yang berbudi harus memiliki pandangan hidup yang luas dan ingin berusaha maka kita akan meraih apapun yang kita inginkan.

Jumat, 23 Desember 2011

Jeritan Hati


Cinta

apa yang ku rasakan tentang cinta ?? Aku belum pernah merasakan cinta . Aku belum pernah mengenal cinta..
Sering hatiku menangis , sering hatiku bersedih , sering pula hatiku bertanya '' tak pantaskah aku untuk dicintai ?? Tak pantaskah aku mencintai ?? '' .
Kapan ?? Kapan ?? Dan kapan ?? .. Pertanyaan itu yang sering aku fikirkan..
Kapan aku dapat merasakan cinta layaknya manusia lain ??
jeritan hatiku berkata '' Tuhan , apakah aku tidak pantas untuk dicintai ?? ''.

Minggu, 04 Desember 2011

Tangisan Hati

Tuhan, apakah aku memang tak pantas di cintai?
Apakah aku memang tak akan pernah memiliki seorang yang tulus mencintaiku?
Tuhan, baru saja aku merasakan indahnya di cintai..
Orang yang kucintai malah mulai mengkhianatiku..
Aku lelah Tuhan, aku sudah terlalu banyak mengerti dia yang tak pernah mengerti aku L
Hatiku perih luar biasa..
Tuhan, bisakah peluk aku sebentar saja?
Aku lelah hadapi semua ini, ingin rasanya aku hidup tanpa dia..
Tapi pada kenyataannya aku tak sanggup bernafas tanpanya L
Harus bagaimana Tuhan,, aku bimbang dan ngga tau harus gimana :((
Dosakah aku jika aku terlalu mencintai dia?
Tuhan, aku sudah cukup mengalami pahitnya tersakiti dan kehilangan , apakah Kau akan mengambil lagi milikku yang sangat kucintai?
Apakah Kau akan memisahkan aku dengan dia yang sangat aku sayangi?
Jangan ambil dia Tuhan, jangan pisahkan aku dengan dia..
Aku tak sanggup bernafas tanpanya L

Karya : 
Dyah Retno Aryani

Manusia dan penderitaan

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan termasuk realitas dan dunia dalam kehidupan manusia. Ada keindahan dan cinta kasih berarti ada penderitaan. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan intensitas berat atau tidaknya penderitaan. Suatu peristiwa yang merupakan penderitaan bagi seseorang belum tentu penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan menjadi sebuah jalan untuk mencapai kebahagiaan.
Penderitaan akan di alami oleh semua orang,  itu merupakan suatu “risiko” hidup. Tuhan memberikan kesenangan dan kebahagiaan untuk hamba-Nya. Tetapi Tuhan juga memberikan penderitaan untuk membangun pribadi manusia agar menjadi lebih baik lagi dan agar tidak melupakan Tuhannya.

Penderitaan dan sebab-sebabnya
Sebab-sebab timbulnya penderitaan adalah sebagai berikut:
1.       Penderitaan yang tibul karena perbuatan buruk manusia
Penderitaan  yang timbul karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi pada kehidupan manusia dan sesamanya,dan lingkungannya. Penderitaan seperti ini biasanya disebut dengan nasib buruk. Nasib buruk ini dapat memperbaiki sifat manusia agar menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2.       Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan,adzab Tuhan
penderitaan manusia dapat disebabkan oleh penyakit,siksaan dan adzab Tuhan. Namun dengan kesabaran,ketabahan,tawakal dan optimism dapat menjadi usaha manusia untuk melewati dan mengatasi penderitaan tersebut.
Pengaruh penderitaan
Penderitaan memiliki penderitaan yang besar bagi hidup manusia. Yang dapat timbul dari manusia dapat berupa sikapdan sikap negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, perasaan kecewa, putus asa dan ingin bunuh diri. Sikap seperti ini dapat menimbulkan sikap anti.
Sedangkan penderitaan juga menimbulkan sikap optimis. Artinya optimis mengatasi ppenderitaan hidup. Meyakini bahwa hidup bukan serangkaian penderitaan, melainkan perjuangan mengatasi penderitaan hidup dan penderitaan itu adalah bagian dari kehidupan. Sikap positif biasanya kreativ dan tidak mudah menyerah.


Manusia dan Keindahan


Manusia dan keindahan
Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan dalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya sama-sama memiliki nilai abadi. Tidak benar berarti tidak indah dan tidak indah berarti tidak benar. Keindahan dan kebenaran selalu berkaitan satu sama lain. Keindahan disini bukan dalam bentuk ilmu tetapi dalam bentuk seni. Keindahan juga bersifat universal. Yang tidak terkait pada selera perseorangan, waktu dan tempat, mode, kedaerahan atau lokal.
Dari berbagai pendapat, dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah sesuatu yang tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata.
Keindahan dapat dinikmati secara seni dan secara biasa. Keindahan yang didasari dari nilai seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Sesuatu yang indah itu dapat memikat orang yang melihat, mendengar. Bentuk diluar diri manusia itu adalah karya budaya yaitu seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama atau film atau berupa ciptaan Tuhan yang berupa pemandangan alam, bunga warna-warni dan lain sebagainya.
Apabila kontemplasi dan ekstansi dihubungakn dengan kreativitas maka kontemplasi adalah suatu faktor pendorong untuk menciptakan keindahan. Sedangkan ekstansi adalah faktor untuk merasakan keindahan.
Faktor pendorong manusia menciptakan keindahan :
1.       Tata nilai yang telah usang
2.       Kemerosotan zaman
3.       Penderitaan manusia
4.       Keagungan Tuhan

Dikutip dari   : Diktat Kuliah “Ilmu Budaya Dasar”
Karya              : Widyo Nugroho dan Achmad Muchji
Penerbit         : Universitas Gunadarma

manusia dan keadilan


Manusia dan keadilan
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan menjalankan yang menjadi kewajibannya.
Berbagai macam keadilan:
1.       Keadilan legal atau keadilan moral
2.       Keadilan distributif
3.       Keadilan komutatif
4.       Kejujuran
5.       Kejahatan
6.       Pemulihan nama baik
7.       Pembalasan