Kamis, 27 Maret 2014

Bahasa Indonesia 2

1. Berfikir Deduktif
     a. Jelaskan definisi Silogisme Kategorial, Hipotesis dan Alternatif. Serta berikan contohnya !!
  • Silogisme Kategorial 
            Silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut         
            dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi 
            predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua 
            premis tersebut adalah term penengah (middle term). 
            Contoh   :
            Semua manusia bijaksana
            Semua polisi adalah manusia
            Jadi, semua polisi bijaksana.
  • Silogisme Hipotesis
            Argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi  
            katagorik.
            Contoh :
            Jika rajin belajar, maka saya akan lulus ujian
            Sekarang saya lulus ujian
            Saya telah rajin belajar.
  • Silogisme Alternatif 
            Silogisme yang terdiei atas mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premisi
            minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain.
            Contoh :
            Nenek Ani berada di Jogjakarta atau Solo
            Nenek Ani berada di Solo
            Jadi, nenek Ani tidak berada di Jogjakarta.


     b. Jelaskan definisi Entimen dan berikan contohnya !

         Penalaran deduktif secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihalangkan atau tidak
         diucapkan karena sudah sama - sama diketahui.
         Contoh :
          * Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
          * Anda telah memenangkan sayembara ini. Karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


2. Berfikir Induktif
     a. Jelaskan definisi generalisasi serta sebutkan 2 jenis generalisasi !

          Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati
          generalisasi mencangkup ciri - ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi
          dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik dan lain - lain.
          Ada 2 jenis Generalisasi :
          1. Generalisasi Sempurna
               adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penimpulan diselidiki. Generalisasi
              macam ini memberikan kesimpulan amat kuat dan  tidak dapat diserang. Tetapi tetap saja yang belum
              diselidiki.

          2. Generalisasi Tidak Sempurna
              adalah generalisasi berdasarkan sebagian fenomena untuk mendapatkan kesimpulan yang berlaku bagi
              fenomena sejenis yang belum diselidiki.

     b. Jelaskan definisi Analogi !

         Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan.
         Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.

     c. Berikan contoh paragraph sebab - akibat , akibat - sebab !

          Contoh Paraghraph Sebab - Akibat 
               Budi adalah anak yang baik. Ia suka membantu orang tua kapanpun. Kebiasaan menabung,belajar, dan 
         suka menolong sudah ia lakukan sejak masih kecil. Sekarang di sudah tumbuh menjadi seorang pemuda yang
         siap menjalani hidup. Akibat kebiasaan lamanya ia sudah siap menghadapi berbagai masalah yang datang
         silih berganti.

         Contoh Akibat - Sebab
               Bencana banjir banyak terjadi dimana - mana sekarang. Bencana banjir tidak hanya melanda daerah
         dataran rendah yang memang sudah menjadi langganan banjir, namun beberapa daerah di dataran tinggi 
         juga dilanda musibah banjir. Kira-kira 20 tahun yang lalu, Bandung termasuk wilayah yang bebas banjir.
         Namun apa yang terjadi sekarang ? Setiap musim hujan tiba dan terjadi hujan deras dalam beberapa jam,
         sudah bisa dipastikan banyak wilayah di Bandung yang tergenang banjir. Begitu juga dengan beberapa
         wilayah di Sulawesi yang akhir - akhir ini dilanda banjir bandang. Padahal Sulawesi termasuk wilayah dengan
         jumlah hutan yang tidak bisa dibilang sedikit. Pembabakan hutan secara liar, pembangunan wilayah yang
         tidak memperhatikan sistem drainase merupakan dua penyebab utama bencana banjir yang terjadi
         belakangan ini. "

Sumber : 
http://bahasadansastra1.blogspot.com/2013/08/contoh-paragraf-akibat-sebab-dan.html
http://nikenyuanita.blogspot.com/ 












Selasa, 11 Maret 2014

Tugas Softskill - Bahasa Indonesia 2

TUGAS SOFTSKILL
BAHASA INDONESIA 2

DYAH WULAN SEPTIANI
17211958
3EA18


Definisi Penalaran

Penalaran adalah sebuah pemikirn untuk dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Ketika seseorang sedang melanarkan sesuatu, maka seseorang tersebut akan mendapat sebuah pemilirn dimana pemiliran tersebut adalah suatu kesimpulan masalah yang sedang dihadapi.

Ciri - ciri Penalaran :
- Adanya suatu pola berfikir yang secara luas disebut dengan logika
- Sifat analitik dari proses berfikir


Definisi Proposisi

Proposisi adalah bentuk pemikiran kedua yang merupakan pengembangan dari konsep atau pengertian adalah proposisi. Pada saat terjadinya observasi empirik, didalam pikiran tidak hanya terbentuk pengertian saja, tetapi juga terjadi perangkaian dari term-term itu.

Jenis - jenis proposisi :
* Berdasarkan Bentuk
* Berdasarkan Sifat
* Berdasarkan Kualitas
* Berdasarkan Kuantitas

1. Berdasarkan Bentuk, proposisi dibagi menjadi dua (2) yaitu:
     -   Proposisi Tunggal
         Proposisi yang terdiri dari 1 subjek dan 1 predikat, atau hanya mengandung satu pernyataan

     -   Proposisi Majemuk / Jamak
         Proposisi yang terdiri dari 1 subjek dan lebih dari 1 predikat.

2. Berdasarkan Sifat, proposisi dibagi menjadi dua (2) yaitu :
     -   Proposisi Kategorial
         Proposisi yang hubungan antara subjek dan predikat tidak membutuhkan atau memerlukan syarat apapun.
 
     -   Proposisi Kondisional
         Proposisi yang membutuhkan syarat tertentu didalam hubungan subjek dan predikat.

3. Berdasarkan Kualitas, proposisi dibagi menjadi dua (2) yaitu :
     -   Proposisi Positif
         Proposisi yang membenarkan adanya persesuaian hubungan antara subjek dan predikat.

     -   Proposisi Negatif
         Proposisi yang menyatakan bahwa subjek dan predikat tidak mempunyai hubungan.

4. Berdasarkan Kuantitas, proposisi dibagi mnejdai dua (2) yaitu :
     -   Proposisi Universal
         Predikat proposisimembenarkan atau mengingkari seluruh subjek.

     -   Proposisi Spesifik atau Khusus
         Predikat proposisi hanya membenarkan atau mengingkari sebagaian subjek.


Definisi Evidensi

Evidensi adalah semua fakta yang ada yang di hubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu. Evidensi merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami suatu fenomena . Evidensi sering juga disebut butkti empiris.


Cara Menguji Data

Data dan informasi yang digunakan dalam penalaran harus merupakan fakta. Oleh karena itu, perlu diadakan pengujian melalui cara-cara tertentu sehingga bahan - bahan yang merupakan fakta itu siap digunakan sebagai evidensi.
Di bawah ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk pengujian tersebut :
1. Observasi
2. Kesaksian
3. Autoritas

Cara Menguji Fakta

Untuk menetapkan apakah data atau informasi yang kita peroleh itu merupakan fakta, maka harus diadakan penilaian. Penilaian tersebut baru merupakan penilaian tingkat pertama untuk mendapatkan keyakinan bahwa semua bahan itu adalah fakta, sesudah itu pengarang atau penulis harus mengadakan penilaian tingkat kedua yaitu dari semua fakta tersebut dapat digunakan, sehingga benar - benar memperkuat kesimpulan yang akan diambil. Penilaian kedua ini berdasarkan 2 dasar, yaitu :
1. Konsistensi
     Konsistensi suatu informasi bisa jadi tolak ukur baik untuk menentukan informasi itu merupakan fakta atu bukan. dalam hal ini, data atau informasi yang bisa kita anggap sebagai fakta ialah ketika tiap data yang diberikan saling mendukung,.

2. Koherasi
     Ynag dimaksud dengan dasar koherasi ialah bagaimana data atau informasi tersebut sesuai dengan pengalaman manusia pada umumnya. Kalau informasi yang diterima sama sekali jarang terjadi atau kejadiannya tidak masuk akal, tentu saja informasi tersebut diragukan kebenarannya.


Cara Menilai Autoritas

Seorang penulis yang objektif selalu menghindari semua desas - desus atau kesaksian dari tangan kedua. Penulis yang baik akan membedakan pula apa yang hanya merupakan pendapat saja atau pendapat yang sungguh - sungguh didasarkan atas penelitian atau data eksperimen mental.
Untuk menilai suatu autoritas penulis dpat memilih beberapa cara pokok sebagai berikut :
1. Tidak mengandung prasangka
2. Penglaman dan pendidikan autoritas
3. Kemashuran dan pestise
4. Koherensi dengan kemajuan. 

Sumber :
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/10/cara-menguji-fakta.html
http://iinnapisa.blogspot.com/2011/10/cara-menguji-data-fakta-dan-autoritas.html
http://restieokti.blogspot.com/2012/03/cara-menilai-autoritas.html