BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seperti kita ketahui bersama bahwa koperasi mulai
tumbuh dan berkembang di Inggris pada pertengahan abad XIX yaitu sekitar tahun
1844 yang dipelopori oleh Charles Howard di Kampung Rochdale. Namun sebelum
koperasi mulai tumbuh dan berkembang sebenarnya inspirasi gerakan koperasi
sudah mulai ada sejak abad XVIII setelah terjadinya revolusi industri dan
penerapan sistem ekonomi kapitalis.
Setelah berkembang di Inggris koperasi menyebar ke
berbagai Negara baik di Eropa daratan, Amerika, dan Asia termasuk ke Indonesia.
Pada dasarnya koperasi digunakan sebagai salah satu alternatif untuk memecahkan
persoalan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Koperasi sebenarnya sudak masuk ke Indonesia sejak
akhir abad XIX yaitu sekitar tahun 1896 yang dipelopori oleh R.A.Wiriadmaja.
Namun secara resmi gerakan koperasi Indonesia baru lahir pada tanggal 12 Juli
1947 pada kongres I di Tasikmalaya yang diperingati sebagai Hari Koperasi
Indonesia.
Pada umumnya orang menganggap koperasi adalah
sebagai organisasi sosial, yaitu melakukan kegiatan ekonomi dengan tidak
mencari keuntungan. Ada juga yang mengatakan bahwa koperasi itu hanya untuk
memenuhi kebutuhan anggotanya saja. Dan yang lebih ekstrim mengatakan bahwa
koperasi itu hanya kemakmuran pengurusnya saja. Kami kira ini anggapan atau
pemikiran yang keliru. Karena sebenarnya koperasi adalah bentuk kegiatan usaha
yang paling ideal di mana anggotanya, juga bertindak sebagai produsen, sebagai
konsumen, dan sekaligus sebagai pemilik. Dalam kontenks Indonesia, koperasi
merupakan bentuk usaha yang syah, yang keberadaannya diakui dalam UUD-1945.
Awalnya keberadaan koperasi itu hanya untuk
memenuhi kebutuhan pokok para anggotanya, sehingga hanya ada koperasi konsumsi
atau single purpose. Namun dalam perkembangannya fungsi koperasi menjadi
bermacam-macam antara lain sebagai tolak ukur kegiatan usaha, sebagai bentuk
usaha baru, dan sebagai alternatif kegiatan usaha.
1.2
Pokok Pembahasan
Dalam penyusunan
makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah yang berhubungan dengan
pembahasan antara lain:
1.
Faktor yang mendukung
perkembangan koperasi di Indonesia
2.
Faktor yang menghambat
perkembangan koperasi di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Faktor yang
mendukung perkembangan koperasi di Indonesia
Sangat penting bagi koperasi untuk
mengetahui dan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi kemajuan koperasi.
Dan apabila koperasi dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kemajuannya maka koperasi dapat membenahi diri untuk selalu meningkatkan
kualitas dan kinerjanya dengan baik agar koperasi dapat selalu berkembang.
Menurut Soedirman (2006 : 2),
menyebutkan permasalahan yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan usaha koperasi yang meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor
Internal antara lain sebagai berikut :
a. Partisipasi Angggota,
Partisipasi
merupakan faktor penting dalam mendukung keberhasilan atau perkembangan suatu
organisasi. Melalui partisipasi segala aspek yang berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan pencapaian tujuan direalisasikan.
Menyatakan
bahwa partisipasi dikembangkan untuk menyatakan atau menunjukkan peran serta
(keikutsertaan) seseorang atau kelompok orang dalam aktivitas tertentu,
sedangkan partisipasi anggota dalam koperasi berarti mengikutsertakan anggota
koperasi itu dalam kegiatan operasional dan pencapaian tujuan bersama.
Banyaknya anggota koperasi yang belum memanfaatkan jasa pelayanan yang tersedia
di koperasi. Hal ini menunjukkan kurang tumbuhnya rasa memiliki dari anggota
sehingga mereka masih memanfaatkan jalur lain dalam memenuhi kebutuhannya.
b. Solidaritas
Antar Anggota Koperasi
Berkoperasi
juga dimaknai sebagai upaya membangun ikatan solidaritas antar anggota, karena
dengan ikatan ekonomi, ikatan solidaritas bisa dibangun secara lebih kongkrit.
Ikatan solidaritas ini pada kenyataannya juga bisa dikembangkan untuk meraih
tujuan gerakan yang lebih besar.Dapat disimpulkan bahwa dengan adanya
Solidaritas yang kuat antar anggota koperasi dapat menjadi suatu kekuatan
didalam mencapai tujuan koperasi.
c. Pengurus
Koperasi Yang Juga Tokoh Masyarakat
Pengurus
koperasi yang juga tokoh dalam masyarakat sehingga rangkap jabatan ini
menimbulkan fokus perhatian terhadap pengelolaan koperasi berkurang sehingga
kurang menyadari adanya perubahan lingkungan. Dapat disimpulkan bahwa dengan
adanya rangkap jabatan yang dimiliki oleh pengurus koperasi menyebabkan kurang
profesionalismenya pengurus dalam mengelola koperasi.
d. Skala Usaha
Skala
usaha yang belum layak, karena kemampuan pemasaran yang masih terbatas pada
beberapa jenis komoditi, dan belum terbinanya jaringan dan mata rantai
pemasaran prduk koperasi secara terpadu menyebabkan koperasi sulit untuk
berkembang. Dapat disimpulkan bahwa dengan skala usaha yang kecil yang
dilaksanakan oleh koperasi menyebabkan koperasi sulit untuk berkembang.
e. Perkembangan
Modal
Perkembangan modal dalam koperasi sangat mempengaruhi perkembangan usaha
koperasi karena dengan modal yang cukup besar koperasi dapat mengembangkan
usahanya yang lebih banyak lagi. menyatakan bahwa apabila koperasi ingin
mengembangkan usahanya kepasar global maka koperasi membutuhkan modal yang banyak,
karena di pasar global terdapat resiko bisnis yang cukup tinggi.
Bahwa
kebanyakkan koperasi belum mampu menggalang pemupukan modal dari anggota
koperasi sendiri selain dari iuran pokok dan iuran wajib anggota. Tidak jarang
bahwa iuran wajib bulanan masih kurang lancar dilakukan. Bawasannya koperasi
adalah suatu badan usaha ekonomi yang berdiri karena kesamaan kepentingan
ekonomi anggotanya dan berdasarkan prinsip selp-help.karena maju mundurnya
koperasi sangat ditentukan oleh anggota.
f. Ketrampilan Manajerial
Hal ini
sebenarnya saling berkaitan dengan kualitas sumber daya insani dan masih
kurangnya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh koperasi yang
bersangkutan. Ketrampilan
manajerial di koperasi sangat penting karena organisasi yang baik adalah
organisasi yang memiliki manajemen yang baik koperasi tidak akan berkembang
tanpa fungsi pengaturan yang terarah. Dan dalam perencanaan program kerja
koperasi harus mampu diterjemahkan oleh tim manajemen berdasarkan kesepakatan
di dalam rapat anggota tahunan (RAT).
g. Jaringan Pasar
Jaringan
pasar merupakan suatu tempat untuk mencari pangsa pasar yang lebih luas agar
dapat memperoleh kentungan yang lebih besar. Bahwa Pelayanan koperasi umumnya
terfokus pada internal koperasi yang belum terbentuk jaringan antar koperasi.
Koperasi akan lebih berdaya saing jika koperasi mampu membentuk jaringan usaha.
Melalui jaringan yang kuat, koperasi akan mampu berkiprah di pasar global
dengan meningkatkan mutu pelayanan. Dapat dijelaskan bahwa jaringan adalah suatu faktor
pendukung yang mempunyai kekuatan yang menentukan dalam melaksanakan usaha
ekonomi dan program lainnya
h. Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia
Para Pengurus dan Manajer Jumlah dan kualitas sumber daya manusia para pengurus dan
manajer., koperasi umumnya dikelola oleh tim manajemen dengan status pendidikan
yang tidak begitu tinggi, sehingga kemampuan manajerialnya juga kurang
memadai.Apalagi pelatihan esbagai media penambah wawasan dan kemampuan
manajerialnya belum tersedia secara optimal. Kualitas sumber daya koperasi merupakan suatu hal
penting dalam perkembangan koperasi secara keseluruhan
i.
Pemilikan
dan Pemafaatan Perangkat Teknologi Produksi dan Informasi
Pemilikan
dan pemafaatan perangkat teknologi produksi dan informasi yang belum memadai.
Pada umumnya koperasi masih belum memiliki akses terhadap alat-alat komunikasi
modern seperti jaringan internet. Banyak koperasi yang masih menggunakan mesin
ketik sebagai piranti manajemennya sehingga cukup lamban dalam memberikan
berbagai pelayanan kepada anggota. Jadi koperasi harus lebih tanggap dan lebih
cepat dalam memperoleh informasi-informasi agar tidak tertinggal dengan badan
usaha lain, karena untuk memenuhi keinginan anggotanya dan masyarakat koperasi
harus selalu mengikuti perkembangan zaman.
j. Sistem manejemen
Sistem manejemen
yang baik adalah faktor yang paling penting untuk suksesnya koperasi. Dalam
menerapkan manejemen, pengurus mempunyai tanggung jawab untuk merumuskan
kebijaksanaan, menyetujui tanggung jawab untuk merumuskan kebijaksanaan,
menyetujui rencana dan program, melimpahkan wewenang kepada manajer.
k. Kinerja Pengurus
Pengurus dalam
koperasi mempunyai kedudukan yang sangat menentukan bagi keberhasilan koperasi
sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Pengurus
koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Oleh
karena itu kinerja pengurus mempunyai kedudukan yang menentukan keberhasilan
koperasi. Dengan
pengurus yang memiliki kompetensi yang baik akan dapat membuat koperasi
berkembang menjadi lebih baik.
2. Faktor eksternal, yang
mempengaruhi terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi antara lain :
a. Komitmen pemerintah untuk menempatkan
koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Hal ini ditunjukkan dengan
dikuasainya sebagian besar asset usaha nasional oleh sebagian kecil kelompok
usaha besar. Jadi dengan adanya kebijakan pemerintah disini koperasi masih
dapat perhatian yang kecil. Sedangkan UKM ataupun koperasi memberikan omzet
yang cukup besar dibanding dengan usaha swasta
b. Sistem prasarana, pelayanan, pendidikan
dan penyuluhan.
Pengetahuan
anggota koperasi terhadap makna dan hakekat koperasi, manfaat koperasi, hak dan
kewajiban anggota di dalam berkoperasi belum sepenuhnya dapat dikatakan baik.
Pelatihan dan penyuluhan anggota untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani
anggota, meningkatkan kemampuan manajerial. Kualitas dan ketrampilan yang dimiliki anggota
koperasi itu sangat penting. Karena dengan meningkatkan ketrampilan dapat
menghasilkan produk yang berdaya saing dan dapat memajukan koperasi
c.
Iklim pendukung perkembangan koperasi
Suasana (iklim) untuk suburnya pertumbuhan
koperasi tidak dapat datang begitu saja. Untuk itu pemerintah berusaha
menciptakan suasana yang dapat mendorong pertumbuhan koperasi dengan cara
mengadakan koordinasi-koordinasi. Dengan koordinasi-koordinasi tersebut
dimaksudkan agar berbagai pihak yang ada sangkut pautnya dengan pertumbuhan
koperasi dapat dihasilkan pandangannya.
d. Dicabutnya Fasilitas Tertentu Oleh
Pemerintah
Koperasi
berkembang mengikuti perkembangan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah,
sehingga seakan-akan koperasi adalah organisasi yang sekedar menjalankan
program-program pemerintah. Berbagai peluang usaha koperasi harus diakui belum
secara optimal dapat dimanfaatkan oleh koperasi. Bahkan organisasi DEKOPIN yang
diharapkan menjadi corong koperasi yang memperjuangkan aspirasi koperasi dan
melaksanakan berbagai pelatihan.
e. Tingkat harga
Tingkat harga
yang selalu berubah (naik) menyebabkan pendapatan penjualan sekarang tidak
dapat dimanfaatkan untuk meneruskan usaha, justru menciutkan usaha.
Permasalahan diatas adalah merupakan faktor ancaman dan kelemahan koperasi baik
internal dan eksternal. Berbagai kendala dan tantangan tersebut menyebabkan
koperasi belum mampu berfungsi dan berperan sesuai harapan. Berbagai peraturan,
kebijakan dan kesempatan atau peluang yang tersedia bagi koperasi belum
dimanfaatkan oleh koperasi bagi kepentingan anggota dan masyarakat
lingkungannya.
2.2 Faktor yang menghambat perkembangan
koperasi di Indonesia
DARI SISI KELEMBAGAAN KOPERASI
Masalah Internal :
1.
Keanggotaan dalam Koperasi
Keadaan
keanggotaan ditinjau dari segi kuantitas tercermin dari jumlah anggota yang
semakin lama semakin berkurang. Masalahnya kenggotaan koperasi yang ada
sekarang belum menjangkau bagian terbesar dari masyarakat. Ditinjau dari segi
kualitas masalah keaggotaan koperasi tercermin dalam :
a.
Tingkat pendidikan mereka yang pada umumnya masih
rendah
b.
Ketrampilan dan
keahlian yang dimiliki oleh para anggota terbatas
c.
Sebagian dari
anggota belum menyadari hak dan kewajiban mereka sebagai anggota.
d.
Partisipasi mereka dalam kegiatan organisasi juga masih
harus ditingkatkan. Apabila suatu koperasi mengadakan Rapat Anggota Tahunan
(RAT) banyak anggotanya yang tidak hadir. Akibatnya keputusan-keputusan yang
dihasilkan tidak mereka rasakan sebagai keputusan yang mengikat
e.
Banyaknya anggota yang tidak mau bekerjasama dan mereka
juga memiliki banyak utang kepada koperasi, hal ini menyebabkan modal yang ada
dikoperasi semakin berkurang.
2. Pengurus
Koperasi
Dalam hal kepengurusan juga dihadapi kelemahan-kelemahan yang sama.
masalah yang menjadi penghambat berkembangnya koperasi dari sisi pengurus
adalah :
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.
f. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.
g. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.
h. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik
a. Pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan anggota pengurusnya masih belum memadai
b. Pengurus belum mampu melaksanakan tugas mereka dengan semestinya.
c. Pengurus kurang berdedikasi terhadap kelangsungan hidup koperasi. Ini berarti bahwa kepribadian dan mental pengurus, pengawas, manajer belum berjiwa koperasi sehingga harus diperbaiki lagi.
d. Pengurus kadang-kadang tidak jujur
e. Masih ada koperasi yang anggota pengurusnya kurang berusaha untuk menigkatkan pengetahuan dan ketrampilannya. Kursus-kursus yang diselenggarakan untuk pengurus koperasi sering tidak mereka hadiri.
f. Dalam kepengurusan koperasi sampai saat ini masih belum ada pembagian tugas yang jelas.
g. Pengurus koperasi kebanyakan yang sudah lanjut usia dan para tokoh masyarakat yang sudah memiliki jabatan ditempat lain, sehingga perhatiannya terhadap koperasi berkurang.
h. Pegurus masih belum mampu berkoordinasi dengan anggota, manajer, pengawas, dan instansi pemerintah dengan baik
3. Pengawas Koperasi
Anggota dari
badan pengawas koperasi banyak yang belum berfungsi. Hal ini di disebabkan olh
:
a. Kemampuan anggoota pengawas yang belum memadai, terlebih jika dibandingkan dengan semakin meningkatnya usaha koperasi
b. Di pihak lain, pembukuan koperasi biasanya belum lengkap dan tidak siap untuk diperiksa.
c. Pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas koperasi sekunder dan kantor koperasi juga belum banyak membantu perkembangan kemampuan anggota pengawas ataupun peningkatan pembukuan koperasi. Pemeriksaan yang mereka lakukan terutama mengarah pada kepentingan permohonan kredit.
Masalah
Eksternal
- Iklim yang mendukung pertumbuhan koperasi belum selaras dengan kehendak anggota koperasi, seperti kebijakan pemerintah yang belem jelas dan efektif untuk koperasi, sistem prasarana, pelayanan, pendidikan, dan penyuluhan.
- Banyaknya badan usaha lain yang bergerak pada bidang usaha yang sama dengan koperasi.
- Kurangnya fasilitas-fasilitas yang dapat menarik perhatian masyarakat dan masih banyaknya masyarakat yang tidak mempercayai koperasi.
DARI SISI
BIDANG USAHA KOPERASI
Masalah usaha koperasi dapat digambarkan sebagai berikut. Ada koperasi
yang manajer dan karyawannya belum memenuhi harapan. Di antara mereka ada yang
belum dapat bekerja secara profesional, sesuai dengan peranan dan tugas operasi
yang telah ditetapkan. Masih ada administrasi koperasi yang belum menggunakan
prinsip-prinsip pembukuan dengan baik. Sistem informasi majemen koperasi mesih
belum berkembang sehingga pengambilan keputusan belum didukung dengan informasi
yang cukup lengkap dan dapat diandalkan.
Di samping itu masih ada manajer yang kurang mempunyai kemampuan sebagai
wirausaha. Di antara mereka bahkan masih ada yang kurang mampu untuk menyusun
rencana, program, dan kegiatan usaha. Padahal mereka harus memimpin dan
menggerakkan karyawan untuk melaksanakan rencana, program, dan kegiatan usaha
yang ditentukan. Penilaian terhadap keadaan serta mengadakan penyesuaian
rencana, program, dan kegiatan usaha setiap kali ada perkembangan dalam keadaan
yang dihadapainya.
Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.
Dari sisi produksi, koperasi sering mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan baku. Salah satu bahan baku pokok yang sulit diperoleh adalah modal. Dalam hal kualitas, output koperasi tidak distandardisasikan, sehingga secara relatif kalah dengan output industri besar. dalam banyak kasus, output koperasi (dan UKM) tidak memiliki keunggulan komparatif sehingga sulit untuk dipasarkan.
Secara umum
koperasi harus menghadapi kelemahannya sebagai berikut :
- Pembinaan hubungan antara alat perlengkapan koperasi, khususnya antara pengurus dan manajer, yang masih perlu ditingkatkan. Hal ini antara lain mengingat perlunya koordinasi yang mantab dan pembagian tugas serta tanggung jawab yang jelas. Harus dihindarkan apabila ada pengurus yang mengambil wewenang manajer melaksanakan tugas operasional.
- Kebijaksanaan dan program kerja koperasi masih cenderung timbul sebagai prakarsa pemerintah. Program-program yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan anggota masih ada yang belum sepenuhnya dipadukan dengan program-program yang timbul dari prakarsa pemerintah. Keputusan koperasi yang mandiri masih belum dapat berkembang.
- Organisasi tingkat sekunder, seperti Pusat Koperasi dan Induk koperasi, tampak belum sepenuhnya dapat memberikan pelayanan kepada koperasi primer, khususnya meningkatkan kemampuan dalam bidang organisasi, administrasi, dan manjemen.
- Kerja sama koperasi dan lembaga non-koperasi telah ada yang berlangsung atas landasan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tetapi, apabila kurang hati-hati dalam membinannya ada kerjasama yang cenderung mengarah pada hilangnya kemandirian koperasi.
- Kemampuan pemupukan modal usaha yang bersumber dari anggota dan hasil usaha koperasi, walaupun cukup memadai perkembangannya namun ternyata masih sangat terbatas.
- Dalam usaha memperoleh kredit dari bank, koperasi masih menghadapi kesulitan untuk memenuhi persyaratanyang ditentukan. Demikianlah, maka pemupukan modal koperasi walaupun cepat perkembangannya hasilnya masih terbatas juga.
- Keterpaduan gerak, pengertian, pembinaan, dan pengawasan terhadap gerakan koperasi dari berbagai instansi masih perlu ditingkatkan
- Masalah lain yang dihadapi dalam pelaksanaan pembinaan koperasi pada tingkat perkembangan seperti sekarang ini adalah masih kurangnya petugas pembina koperasi, baik dalam jumlah maupun mutunya.
- Masalah permodalan, penguasaan teknologi, akses informasi, permasalahan pemasaran, dan perlindungan hukum.
- Kurangnya dana sehingga fasilitas-fasilitas yang sudah ada tidak dirawat, hal ini menyebabkan koperasi tertinggal karena kemajan teknologi yang sangat cepat.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Perkembangan
koperasi di Indonesia saat ini sudah mengalami perkembangan, walaupun
perkembangan yang dialami belum sempurna. Hal ini dikarenakan dari pihak
Pemerintah maupun masyarakat sendiri belum sepenuhnya memahami arti pentingnya
koperasi didalam kehidupan masyarakat.Bahwasanya perkembangan dan pertumbuhan
koperasi di Indonesia bias meningkat apabila ada kesadaran tersendiri dari
pihak masyarakat dan pemerintah dalam upaya meningkatkan koperasi di Indonesia.
3.2 Saran
Dengan demikian,
diharapkan kepada masyarakat dan pemerintah untuk lebih berpartisipasi ikut
serta dalam perkembangan dan pertumbuhan koperasi di Indonesia . Agar koperasi
di Indonesia semakin meningkat dan berkembang.
REFERENSI
http://yuninugraha.blogdetik.com/2011/11/14/faktor-yang-mempengaruhi-kemajuan-koperasi/
PELUANG LAIN LAGI, APAKAH ANDA USAHA MAN / WANITA, A PEKERJA DI ORGANISASI, Wiraswasta? Membutuhkan pinjaman pribadi untuk bisnis tanpa stres, Jika demikian, hubungi kami hari ini, kami menawarkan pinjaman tahun baru pada tingkat bunga rendah dari 2%, Anda dapat memulai tahun baru dengan senyum di wajah Anda, keselamatan, kebahagiaan kami pelanggan adalah kekuatan kita. Jika Anda tertarik, mengisi formulir aplikasi pinjaman di bawah ini:
BalasHapusInformasi Peminjam:
Nama lengkap: _______________
Negara: __________________
Sex: ______________________
Umur: ______________________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: _______
Durasi Pinjaman: ____________
Tujuan pinjaman: _____________
Nomor ponsel: ________
Untuk informasi lebih lanjut silahkan hubungi kami sekarang melalui email: gloryloanfirm@gmail.com